“Orang-orang Berdosa Ingin Berkarya” akan menunjukkan pada Anda bagaimana untuk :
1. Membangkitkan harapan mengenai kehidupan Anda
2. Memahami arti dosa yang sesungguhnya dalam hidup Anda
3. Mengubah perasaan berdosa Anda menjadi sebuah karya nyata
4. Menuju kasih sayang sejati
5. Menjadi jawaban yang bangsa Indonesia butuhkan di saat-saat seperti ini.
Sekuat mungkin kita berusaha menghindarkan dosa. Itulah komitmen kita kepada Tuhan agar dapat mengemban amanat menjadi pemimpin di dunia ini. Setiap orang adalah pemimpin, minimal untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, tidak gampang melewati hari-hari tanpa dosa karena kita bukanlah malaikat yang terjaga dari dosa. Jika kita masih berbuat dosa, tobat dan doa adalah pembasuhnya. Karya-karya kita yang bermanfaat untuk orang banyak bukanlah alat tukar untuk dosa, melainkan sebuah harapan untuk diampuninya dosa. Karena itu, meskipun saat ini kita berdosa, berkarya adalah bentuk kesungguhan kita menghapus dosa.
Terkadang niat baik memang bisa dipersepsikan oleh orang lain menjadi kehendak yang salah. Hanya pandangan Tuhan yang benar. Pandangan manusia selalu diikuti dengan persepsi, atau subjektivitas, yang tidak selalu pas ukuran kebenarannya. Karena itu, mustahil kita bisa menuntut keadilan pandangan dari manusia, apalagi pada zaman seperti sekarang ini.
Dosa memang sesuatu yang tidak bisa dihindari selama manusia hidup di dunia. Karena itu, Tuhan membuka pintu tobat sebesar-besarnya. Manusia yang sadar dan kembali kepada Tuhannya adalah manusia yang beruntung. Manusia ndablek yang tidak mau kembali ke jalan Tuhan bukan hanya merugi, melainkan mustahil mampu menghasilkan mahakarya, kecuali karya-karya yang diilhami oleh setan.
1. Membangkitkan harapan mengenai kehidupan Anda
2. Memahami arti dosa yang sesungguhnya dalam hidup Anda
3. Mengubah perasaan berdosa Anda menjadi sebuah karya nyata
4. Menuju kasih sayang sejati
5. Menjadi jawaban yang bangsa Indonesia butuhkan di saat-saat seperti ini.
Sekuat mungkin kita berusaha menghindarkan dosa. Itulah komitmen kita kepada Tuhan agar dapat mengemban amanat menjadi pemimpin di dunia ini. Setiap orang adalah pemimpin, minimal untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, tidak gampang melewati hari-hari tanpa dosa karena kita bukanlah malaikat yang terjaga dari dosa. Jika kita masih berbuat dosa, tobat dan doa adalah pembasuhnya. Karya-karya kita yang bermanfaat untuk orang banyak bukanlah alat tukar untuk dosa, melainkan sebuah harapan untuk diampuninya dosa. Karena itu, meskipun saat ini kita berdosa, berkarya adalah bentuk kesungguhan kita menghapus dosa.
Terkadang niat baik memang bisa dipersepsikan oleh orang lain menjadi kehendak yang salah. Hanya pandangan Tuhan yang benar. Pandangan manusia selalu diikuti dengan persepsi, atau subjektivitas, yang tidak selalu pas ukuran kebenarannya. Karena itu, mustahil kita bisa menuntut keadilan pandangan dari manusia, apalagi pada zaman seperti sekarang ini.
Dosa memang sesuatu yang tidak bisa dihindari selama manusia hidup di dunia. Karena itu, Tuhan membuka pintu tobat sebesar-besarnya. Manusia yang sadar dan kembali kepada Tuhannya adalah manusia yang beruntung. Manusia ndablek yang tidak mau kembali ke jalan Tuhan bukan hanya merugi, melainkan mustahil mampu menghasilkan mahakarya, kecuali karya-karya yang diilhami oleh setan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar